Powered By Blogger

Sabtu, 27 Agustus 2011

percobaan memanaskan dengan gelas plastik

Membaca judulnya memanaskan air dengan gelas plastik kamu pasti bingung. Bukankah benda plastik apabila terkena api atau dibakar akan meleleh? Ternyata jika kita mencoba memanaskan air dengan menggunakan gelas plastik, gelas plastik tersebut tidak meleleh. Gak percaya? Lakukan aja percobaan dibawah ini.





Alat dan bahan :
Air mineral
Gelas plastik
Korek api

Langkah percobaan :
1.Dengan alat dan bahan yang tersedia, kita panaskan air (terserah bagaimana caranya).
2.Tetapi selama pemanasan, air tidak boleh dipindahkan dari gelas plastik tsb.

Pasti hasilnya gelas plastik tersebut tidak meleleh, tetapi air menjadi panas. Kenapa bisa terjadi demikian, kita lihat penjelasannya.

Pada saat kita memanaskan langsung gelas berisi air mineral (seperti memasak dengan panci). Kalor mengalir dari sumber panas melintasi permukaan gelas dan diteruskan ke air. Namun, bukannya gelas meleleh karena panas yang ditimbulkan, justru air yang malah menjadi panas. Lalu kenapa hal ini terjadi? Dalam kasus gelas plastik kosong, panas yang diberikan akan langsung melelehkanya jika suhunya melebihi ambang tiitk leleh plastik. Namun ketika dalam gelas diisi air, kalor yang seharusnya melelehkan plastik dihantarkan ke air. Secara skematis, alur penghantaran panas dapat dilihat pada gambar.



Kalor dihantarkan oleh permukaan gelas ke air, dan kalor ini dimanfaatkan untuk memanaskan air. Karena kalor jenis air tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk memanskan sampi suhu yang mampu melelehkan plastik cukup lama, akibatnya gelas plastik lebih tahan lama tanpa meleleh.

penilaian berbasis kelas


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga komponen penting dalam pembelajaran. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional yang menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum. Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, manganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan  hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga dapat menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau perlu perbaikan dan penyempuraan. Oleh sebab itu disamping kurikulum dan proses pembelajaran yang benar, juga perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana.
Kurikulum 2004 sangat menghendaki penyelenggaraan penilaian yang menyeluruh. Artinya penilaian yang sesuai dengan dasar pengembangan kurikulum itu sendiri, yaitu berbagai kemampuan siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap, atau dengan kata lain tercapainya aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Jika pelaksanaan penilaian selama ini hanya mengutamakan penilaian hasil belajar dari aspek pengetahuan, sebenarnya hal itu belum mencerminkan apa yang diinginkan oleh Kurikulum 2004. Untuk dapat melakukan penilaian yang mencakup semua ranah atau aspek yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sangat diperlukan informasi yang memadai terkait dengan cara-cara penilaian tersebut.
Untuk menjawab keperluan tersebut, modul ini berisi informasi-informasi yang sangat diperlukan guna melaksanakan porses penilaian yang dianjurkan oleh Kurikulum 2004. Adapun istilah yang akan digunakan lebih lanjut dalam modul ini adalah “Penilaian Kelas”.

B.     Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penilaian yang dianjurkan dalam penerapan Kurikulum 2004. Modul ini membahas tentang pengertian dan konsep-konsep penilaian, prinsip-prinsip penilaian, fungsi penilaian, berbagai cara penilaian yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan Kurikulum 2004, serta pengolahan dan pelaporan hasil belajar Kurikulum 2004

C.    Relevansi/Manfaat
Materi modul ini sangat bermanfaat bagi para peserta diklat untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam melaksanakan penilaian sebagaimana yang dikehendaki oleh Kurikulum 2004

D.    Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran modul ini, diharapkan dapat:
1.      Menjelaskan pengertian, manfaat, dan fungsi penilaian kelas
2.      Mendeskripsikan rambu-rambu penilaian kelas
3.      Menjelaskan berbagai teknik penilaian kelas
4.      Menjelaskan pengelolaan hasil penilaian.
5.      Menjelaskan pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian kelas

E.     Petunjuk Pembelajaran Modul
Sebelum mempelajari modul ini, diharapkan peserta pelatihan sudah mempelajari dua paket modul Kurikulum 2004 sebelumnya, yaitu; Modul Kerangka Dasar Kurikulum 2004, dan Modul Mekanisme Pengembangan Silabus Kurikulum 2004, guna memperjelas arah penilaian yang dilakukan pada Kurikulum 2004.
Modul ini terdiri dari lima bab:
BAB I
Pendahuluan, berisi tentang latar belakang keharusan dan perlunya ada tindakan penyempurnaan cara penilaian hasil belajar yang disesuaikan dengan paradigm pendidikan baru, atau yang mengacu pada Kurikulum 2004.

BAB II
Berisi tentang konsep dasar penilaian kelas, meliputi pengertian penilaian kelas, manfaat penilaian kelas, fungsi penilaian kelas, rambu-rambu penilaian kelas, prinsip-prinsip penilaian kelas, rangkuman, latihan dan tes formatif. Materi tersebut agar dicermati dengan sungguh-sungguh karena memiliki keterkaitan dengan materi selanjutnya.


BAB III
Berisi tentang teknik penilaian kelas yang terdiri dari beberapa cara seperti; penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, penilaian diri, kemudian disertai rangkuman, latihan, dan tes formatif. Seperti halnya ketika mempelajari bab dua, materi bab tiga pun hendaknya dipelajari dengan cermat, dengan maksud agar peserta benar-benar dapat melaksanakan pembelajarannya dengan cermat sebab bab ini memiliki keterkaitan dengan materi selanjutnya.

BAB IV
Menyajikan materi tentang pengelolaan hasil penilaian. Dalam bab ini akan ditemukan latihan-latihan dan penjelasan tentang bagaimana mengolah penilaian hasil pembelajaran dari berbagai teknik yang telah dikemukakan sebelumnya. Selain itu juga diberikan penjelasan tentang cara menginterpretasi hasil penilaian yang diikuti dengan rangkuman, latihan dan tes formatif.

BAB V
Menjelaskan cara pelaporan hasil belajar, dalam bagian ini anda akan menemukan format rapor yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil belajar kepada masyarakat/ orang tua siswa, beserta cara-cara mengisinya. Pada bab ini tidak diberikan rangkuman, latihan dan tes formatif.

BAB VI
Penutup, berisi tentang kesimpulan secara global tentang isi materi modul ini, serta berbagai saran terkait dengan penilaian dalam penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan tatanan Kurikulum 2004.


BAB II
KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS

Kompetensi:    Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan isi penilaian kelas.

A.    Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian adalah suatu proses sistematis yang terkait dengan pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Informasi yang dikumpulkan dapat berbentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal melalui observasi
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru guna pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dicapai.
Penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan berdasarkan tahapan belajarnya. Penilaian kelas dilakukan bukan hanya di kelas tetapi juga di luar kelas, secara formal dan informal atau dilakukan secara khusus.
Penilaian kelas dilakukan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis, penilaian hasil kerja peserta didik melalui kumpulan hasil karya/ kerja (portofolio), penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian unjuk kerja peserta didik.

B.     Manfaat Penilaian Kelas
Adapun manfaat penilaian kelas adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi sehingga dia termotivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya. Prestasi belajar peserta didik tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya.
2.      Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peseta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial. Kriteria penilaian karya peserta didik dapat dibahas guru dan peserta didik sebelum karya itu dikerjakan sehingga mereka mengetahui patokan penilaian yang akan digunakan.
3.      Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan dan sumber belajar yang digunakan.
4.      Masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar sedemikian rupa sehingga para peserta didik dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan.
5.      Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi orang tua dan komite sekolah dapat ditingkatkan.

C.    Fungsi Penilaian Kelas
Penilaian kelas berfungsi seperti berikut:
1.      Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2.      Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3.      Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik.
4.      Sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

D.    Rambu-rambu Penilaian Kelas
1.      Kriteria Penilaian Kelas
Ada 6 kriteria penilaian kelas, yaitu sebagai berikut.
a.        Validitas, artinya menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional. Contoh : guru menilai kompetensi berbicara akan valid bila menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis, penilaian itu tidak valid.
b.      Reliabilitas, berkaitan dengan konsistensi hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya, guru menilai proyek, penilaian akan reliable jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliable, petunjuk pelaksanaan proyek dan penskoran harus jelas.
c.       Terfokus pada Kompetensi, atau rangkaian kemampuan bukan pada penguasaan materi (pengetahuan).
d.      Keseluruhan/ komprehensif, artinya penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.
e.       Objektivitas, artinya penilaian itu harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian skor.
f.       Mendidik, artinya penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
2.      Prinsip Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, guru seyogyanya:
a.       Memandang penilaian dan KBM secara terpadu
b.      Mengembangkan strategi yang mendorong dan  mempekuat penilaian sebagai cermin diri
c.       Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
d.      Membertimbangkan berbagai kebutuhan peserta didik
e.       Mengembangankan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik
f.       Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang tingkat pencapaian peserta didik
Agar penilaian objektif, guru arus: memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku dari sejumlah penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara dan alat penilaian; membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kemampuan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja/karya yang dikumpulkan dan perubahan tingkah laku.


Rangkuman
Pelaksanaan Kurikulum 2004 mengharuskan semua guru untuk menerapkan sistem penilaian berbasis kompetensi atau dalam modul ini diistilahkan dengan penilaian berbasis kelas. Dengan sistem ini diharapkan penilaian dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Penilaian tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan kognitif tetapi juga mencakup ranah psikomotor dan afektif. Hal ini selaras dengan ayat 4, pasal 3 Keputusan Mendiknas Nomor 012/U/2002 tanggal 28 Januari 2002 yang menyatakan bahwa penilaian kelas dan ujian meliputi aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian ini menuntut guru melakukan penilaian tidak hanya terbatas pada hasil pembelajaran melainkan juga pada proses pembelajarannya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Agar pelaksanaan penilaian dapat berjalan dengan baik, adil dan bijaksana, guru diperlukan memahami konsep-konsep dasar penilaian, manfaat, fungsi penilaian, rambu-rambu penilaian yang terkait dengan kriteria penilaian, serta prinsip-prinsip penilaian, yang telah diuraikan di atas.

Latihan
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat.
1.      Data untuk penilaian diperoleh guru dari….
2.      Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan merupakan salah satu…. penilaian
3.      Alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan ialah….
4.      Guru menilai terampil membaca puisi dengan cara tes membaca puisi merupakan salah satu ciri kriteria penilaian kelas, yaitu….
5.      Penilaian kelas dilakukan melalui berbagai cara, antara lain … dan ….

Tes formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.      Yang bukan proses penilaian ialah…..
a.       mengumpulkan informasi                          c. menganalisis informasi
b.      menginterpretasi informasi                        d. memberikan informasi
2.      Beberapa cara penilaian kelas berikut ini, kecuali….
a.       portofolio                                                  c. penilaian produk
b.      menginterpretasi informasi                        d. tes tertulis
3.      Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah merupakan manfaat penilaian kelas untuk….
a.       meningkatkan partisipasi orang tua dan komite sekolah
b.      memberikan umpan balik kepada siswa
c.       mendiagnosis kinerja guru
d.      memantau kemajuan siswa

4.      Kriteria penilaian karya peserta didik seharusnya dibahas antara … dan ….
a.       guru dan orang tua                                                c. guru dan siswa
b.      siswa dan orang tua                                              d. ketiganya benar
5.      Umpan balik digunakan guru untuk memperbaiki hal-hal berikut kecuali…
a.       metode                                                      c. pendekatan
b.      nilai                                                           d. strategi
6.      Menilai apa yang seharusnya dinilai contohnya ialah.…
a.       kompetensi membaca dinilai dengan cara tes menulis cerpen
b.      kompetensi kemampuan berdiskusi dinilai dengan tes menulis argumentasi
c.       kompetensi mampu membuat capcai dinilai dengan tes memasak capcai
d.      kompetensi menyimak dinilai dengan tes berbicara
7.      Alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang akan dicapai merupakan salah satu bentuk kriteria penilaian, yaitu….
a.       objektivitas                                                c. reabilitas
b.      validitas                                                     d. mendidik
8.      Melakukan berbagai strategi penilaian merupakan…
a.       prinsip penilaian                                        c. kriteria penilaian
b.      fungsi penilaian                                         d. rambu-rambu penilaian
9.      Mengevaluasi hasil belajar merupakan…
a.       prinsip penilaian                                        c. kriteria penilaian
b.      fungsi penilaian                                         d. rambu-rambu penilaian
10.  Suatu penilaian dikatakan reliable jika…
a.       menilai apa yang seharusnya dinilai
b.      petunjuk pelaksanaan dan penskoran jelas
c.       menggunakan alat penilaian yang tepat
d.      penilaian dilakukan objektif

Jawablah dengan tepat
1.      Jelaskan dengan singkat kedudukan penilaian kelas dalam Kurikulum 2004
2.      Apa saja manfaat penilaian kelas?
3.      Mengapa dikatakan salah satu fungsi penilaian kelas adalah mengevaluasi hasil belajar peserta didik?
4.      Salah satu kriteria penilaian kelas adalah objektivitas. Apa maksunya?
5.      Jelaskan minimal lima cara penilaian kelas!


BAB III
TEKNIK PENILAIAN KELAS


A.    Penilaian Unjuk Kerja
1.      Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan unjuk kerja, seperti bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
a.       Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kenerja dari suatu kompetensi.
b.      Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c.       Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d.      Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati.
e.       Kamampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

2.      Teknik penilaian unjuk kerja
Untuk mengamati unjuk kerja dapat digunakan alat atau instrumen berikut.
a. Daftar Cek
Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek (ya—tidak), peserta didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati penilai. Kelemahan cara ini ialah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Jadi, tidak terdapat nilai tengah.







Contoh daftar cek
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama peserta didik : ………………..                        Kelas : ………..
           
No
Deskripsi
Ya
Tidak
1
Berdiri tegak


2
Memandang ke arah hadirin


3
Pronuciation baik


4
Sistematika baik


5
Mimik baik


6
Intonasi baik


7
Penyampaian gagasan jelas


Skor yang dicapai

Skor maksimum
7

b. Skala Rentang
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala rentang tersebut, misalnya sangat kompeten – kompeten – agak kompeten – tidak kompeten.
Penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu penilai agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Berikut contoh skala rentang.
Contoh rating scales
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa : __________________________ Kelas : _____
No
Aspek yang dinilai
Nilai
1
2
3
4
1
Berdiri tegak




2
Memandang ke arah hadirin




3
Pronunciation




4
Sistematika




5
Mimik




6
Intonasi




7
Kejelasan gagasan




Jumlah




Skor maksimum
28
Kriteria Penskoran nomor 1 dan 2:
1 = bila tidak pernah melakukan
2 = bila jarang melakukan
3 = bila kadang-kadang melakukan
4 = bila selalu melakukan
Kriteria penskoran nomor 3 dan 7, makin baik penampilan siswa makin tinggi skor yang diperoleh.

B.     Penilaian Sikap
1.      Pengertian
Sikap berangkat dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai­-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
·           Sikap terhadap materi pelajaran. Dengan sikap'positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
·           Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
·           Sikap terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran di sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
·           Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-norma tertentu berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.
·           Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran.

2.      Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik­-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya, orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.

Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:

Text Box: BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK (nama sekolah)









Mata Pelajaran	:		
Nama Guru	:		
Tahun Pelajaran	:		


Jakarta, 2004

Contoh isi Buku Catatan Harian:
No.
Hari/ tanggal
Nama peserta  didik
Kejadian (positif atau  negatif)











Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek (Checklist) yang memuat perilaku-­perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.
Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
No.
Nama
Perilaku
Nilai
Keterangan
Bekerja sama
Berinisiatif
Penuh Perhatian
Bekerja sistematis
1.
Ruri






2.
Tono






3.
….






4.
….