Powered By Blogger

Rabu, 24 Agustus 2011

model-model pembelajaran




 




MODUL DIKLAT
RUMPUN BIDANG PENDIDIKAN DAN AKADEMIK




MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN












DEPARTEMEN AGAMA RI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN
JAKARTA, 2006
SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT
DEPARTEMEN AGAMA


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami menyambut baik terbitnya buku Kumpulan Modul Diklat Tenaga Teknis Keagamaan sebagai bahan ajar standar, yang pada tahun anggaran 2005 dan 2006 ini telah cukup banyak disusun, meliputi Modul Diklat Rumpun Pendidikan dan Akademis, Modul Diklat Rumpun Urusan Agama, Zakat dan Wakaf, dan Modul Diklat Rumpun Penunjang. ketersediaan modul sebagaimana dimaksud diharapkan menjadi salah satu daya dukung bagi kelancaran proses pembelajaran pada kegiatan Diklat Tenaga Teknis Keagamaan Departemen Agama.
Sesuai Kebijakan Kepala Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama yang ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional Departemen Agama tanggal 6 s.d. 8 Maret 2006 bahwa Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan mempunyai tugas antara lain menyiapkan konsep kebijakan teknis kediklatan yang meliputi berbagai jenis program, pedoman kediklatan, termasuk kurikulum, silabus dan bahan ajar yang diperlukan oleh unit-unit pelaksana teknis sehingga tersedia standar minimal penyelenggaraan diklat tenaga teknis keagamaan secara nasional.
Berdasarkan telaahan terhadap kurikulum dan silabus diklat tenaga teknis keagamaan di lingkungan Departemen Agama, telah diidentifikasi terdapat 294 jenis diklat tenaga teknis keagamaan dan membutuhkan kurang lebih 2.352 jenis modul, suatu jumlah yang fantastis, tetapi pelan-pelan harus diselesaikan.
Oleh karena itu, kebutuhan modul diklat tenaga teknis keagamaan sebagaimana dimaksud perlu disiapkan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan sebagai penangung jawab teknis penyelenggaraan diklat tenaga teknis keagamaan di lingkungan Departemen Agama dengan berkoordinasi dan sinergi dengan pihak terkait, serta para tenaga ahli sesuai dengan kompetensinya.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari hasil penyusunan modul diklat tenaga teknis keagamaan ini, perlu kiranya dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaannya kepada para penyelenggara diklat tenaga teknis keagamaan baik di pusat maupun di daerah terutama kepada para Widyaiswara yang akan mengampu mata diklat yang akan menggunakan modul dimaksud. Untuk itu diharapkan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan bekerjasama dengan para penyusun modul dapat memberikan tutorial kepada para Widyaiswara baik meialui kegiatan diklat TOT maupun meialui pembinaan, koordinasi, dan monitoring dalam pelaksanaannya.
 Mudah-mudahan dengan ketersediaan modul yang tepat substansinya serta disajikan secara sistematis sesuai dengan tujuan dan sasaran pencapaian kompetensi setiap mata diklat, maka diharapkan kualitas penyelenggaraan diklat tenaga teknis keagamaan  di  lingkungan  Departemen Agama dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh unit teknis terkait sebagai user maupun stakeholders diklat.
Jakarta,
Kepala Badan Litbang & Diklat
Departemen Agama R.I.



Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar
NIP. 150 077 526


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ........................................................................................................     i
SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG DAN DIKLAT.................................................     iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................      v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................     1
A.    Latar Belakang ................................................................................................     1
B.    Deskripsi Singkat.............................................................................................     3
C.   Relevansi/Manfaat...........................................................................................     4
D.   Tujuan Pembelajaran......................................................................................      4
E.    Petunjuk Pembelajaran Modul.........................................................................    5
BAB II MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Kompetensi........................................................................................................         7
A.    Pengertian/Konsep Dasar..............................................................................       7
B.    Langkah-langkah Pelaksanaan.....................................................................       9
C.   Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………….       12
D.   Rangkuman..................................................................................................        14
E.    Latihan...........................................................................................................       15
F.    Tes Formatif..................................................................................................       16
BAB III MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Kompetensi...........................................................................................................      17
A.    Pengertian/Konsep Dasar................................................................................     17
B.    Langkah-langkah Pelaksanaan........................................................................    20
C.   Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………………….   28
D.   Rangkuman......................................................................................................    31
E.    Latihan.............................................................................................................     32
F.    Tes Formatif.....................................................................................................    33
BAB IV MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Kompetensi............................................................................................................     35
A.    Pengertian/Konsep Dasar................................................................................     35
B.    Langkah-langkah Pelaksanaan.......................................................................     37
C.   Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………    47
D.   Rangkuman.....................................................................................................     50
E.    Latihan.............................................................................................................     51
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………  53
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...   55
KUNCIJAWABAN...............................................................................................................   57


BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode, atas prinsip pembelajaran, Istilah model pembeiajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu :
1.    Rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,
2.    Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
3.    Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasii dan
4.    Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Dalam model pembeiajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap  kegiatan;  guru  memberi  contoh  mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana keias yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyeiidikan oieh siswa.
Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan  tujuan  pembelajarannya,  sintaks  (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengkiasifikasian berdasarkan tujuan adaiah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar seperti label perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat tinggi.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki komponen-komponen yang sama. Contoh, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran, didalamnya rneliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. mMisalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan beiajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskusi para siswa duduk dibangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan model pembelajaran langsung siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru.
Pada model pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model pembelajaran  langsung  siswa  harus  tenang  dan memperhatikan guru. Pendidikan adaiah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan   manusia   yang   dinamis   dan   syarat perkembangan.  Oleh  karena   itu   perubahan  atau perkembangan pendidikan adaiah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adaiah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa upaya penyempurnaan atau perbaikan pendidikan pada semua tingkatan untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan periu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh karena itu dengan adanya modul Model Interaksi Pembelajaran akan sangat membantu dalam mewujudkan itu semua.



B.   Deskripsi Singkat
Modul Model Pembelajaran ini merupakan panduan bagi guru/peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan atau menyegarkan profesinya di bidang proses belajar mengajar. Materi modul ini terlebih dahulu membahas tentang pengertian interaksi belajar mengajar pendekatan interaksi belajar mengaiar dan penerapan beberapa model pembelajaran yang disarankan oleh Kurikulum 2004 yang kini berkembang menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
C.   Relevansi/Manfaat
Modul ini disusun untuk memberikan bekal minimal dan potensi yang dapat dikembangkan oleh para guru/peserta diklat, disamping itu dijelaskan juga tentang model-model pembelajaran yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru. Selanjutnya dibahas tentang kegiatan belajar beberapa mata pelajaran sebagai contoh yang mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual dengan pengintegrasian kecakapan hidup (life skill) di dalam proses kegiatan belajarnya. Modul ini diharapkan bermanfaat dalam hal:
1.    Penambahan informasiA/vawasan tentang pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan model PAKEM, yaitu pembelajaran  yang   aktif,   kreatif,   efektif,   dan menyenangkan.
2.    Pelaksanaan pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek pengalaman langsung siswa dalam berinteraksi dengan bahan ajar, sehingga belajar akan semakin bermakna bagi siswa.
3.    Peningkatan wawasan, kemampuan, dan kreatifitas guru-guru dalam pengembangan modul bahan ajar, pengembangan model-model pembelajaran, metode pembelajaran dan pemanfaatan media/alat/sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.

D.   Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai meialui modul ini adaiah:
1.    mampu menjelaskan pengertian interaksi belajar mengaiar yang mengacu pada model pembelajaran aktif,kreatif, efektif, efisien, dan menyenangkan.
2.    mampu membedakan karakteristik pendekatan interaksi belajar mengajar antara pendekatan yang berorientasi pada guru dengan pendekatan yang berorientasi pada siswa.
3.    mampu mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan tatanan Kurikulum yang berlaku.



E.    Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan peserta memahami isi modul ini, pelajari petunjuk berikut:
1.    Modul ini terdiri dari tiga bab, tiap bab diakhiri dengan tugas.
2.    Setiap  bab  memuat judul,   kompetensi  dasar, pokok-pokok materi, uraian materi, rangkuman, latihan dan tes formatif, tindak lanjut diberikan dalam bentuk tugas-tugas.
3.    Rencanakan  waktu  anda  dengan   baik  untuk mempelajarinya secara bertahap.
4.    Bila anda mengaiami kesulitan diskusikan dengan rekan sejawat.
5.    Selamat belajar dan sukses.


BAB II
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
(DIRECT INSTRUCTION)


Kompetensi: Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan mampu membedakan karakteristik
  MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG dengan model pembelajaran yang lain.
Hasil belajar yang harus dicapai:
1.    Mengklasifikasikan konsep dasar Pembelajaran Langsung.
2.    Mengidentifikasi langkah-langkah Pembelajaran Langsung.
3.    Menyiapkan Rencana Pembelajaran Langsung.
4.    Mampu menerapkan dalam proses pembelajaran.

A.   Pengertian
Tujuan pembelajaran dapat dicapai meialui berbagai model pengajaran, yang salah satunya adaiah model pengajaran langsung (direct instruction model). Model ini memfokuskan pada suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang diajarkan selangkah demi selangkah. Agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau sisi informasi didefinisikan secara seksama. Demonstrasi dan jadwal pelatihan direncanakan   dan   dilaksanakan   secara   seksama. Keterampilan dasar itu khususnya adalah pengetahuan procedural,   yaitu   pengetahuan  tentang   bagaimana melaksanakan sesuatu. Pengetahuan lain yang termasuk dalam keterampilan dasar adaiah pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu. Jadi model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan seiajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan Pengetahuan deklaratif terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Penekanan pada penguasaan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif siswa daripada penguasaan inquiry skills dan thingking skills.        
Model pembelajaran iangsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan Tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung, kemudian mengingat dan meniru tingkah laku orang lain.
Teori belajar yang paling banyak sumbangannya pada model pengajaran langsung itu adaiah teori belajar sosial Bandura. Menurut Bandura, sebagian besar manusia belajar meialui pengamatan selektif, kemudian mengingat dan meniru tingkah laku orang lain itu. Artinya manusia dapat belajar meialui modeling, yaitu dari contoh atau model. Tingkah laku manusia dapat dipelajari meialui pengamatan suatu model. Dari pengamatan terhadap perilaku model itu, seseorang dapat membentuk pengertian bagaimana melakukan tingkah laku baru itu.
Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rind terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.
Ciri-ciri pembelajaran langsung :
1.   Adanya tujuan pembeiajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2.   Sintaks atau pola keselumhan dan alur kegiatan pembelajaran.
3.   Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran
Pada model pembelajaran langsung terdapat langkah-langkah yang penting. Pada awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan, latar belakang pembelajaran, dan juga menyiapkan siswa untuk memasuki materi baru dengan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi). Langkah ini dilakukan untuk memberi motivasi pada siswa untuk berperan  penuh  pada  proses pembelajaran.
Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi materi ajar atau demonstrasi mengenai keterampilan tertentu. Pada langkah mendemonstrasikan pengetahuan, hendaknya guru memberikan informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, sehingga akan memberi dampak yang positif terhadap proses belajar siswa. Kemudian guru member! kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada langkah ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajarinya dalam kehidupan nyata.

B.   Langkah-langkah Pelaksanaan
Langkah-langkah tersebut dapat disajikan dalam label berikut ini:
LANGKAH
PERAN GURU
*      Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa (apersepsi).
*      Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap

*      Membimbing pelatihan
Guru memberi latihan terbimbing


*      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
*      Memberikan latihan dan penerapan konsep
Menyiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari

Seperti telah dijelaskan bahwa pembelajaran langsung akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik.   Terdapat dua kegiatan penting dalam melaksanakan   pengajaran   langsung,   yaitu   tugas perencanaan dan tugas-tugas interaktif. Pada tugas perencanaan ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru berkaitan dengan tugas perencanaan yaitu memilih isi, melakukan analisis tugas, merumuskan tujuan, dan merencanakan waktu dan ruang. Sedangkan tugas-tugas interaktif berkaitan dengan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas yaitu memberitahukan tujuan dan menyiapkan siswa, presentasi dan demonstrasi, serta menyediakan latihan terbimbing.
1)    Tugas Perencanaan
a.   Merumuskan tujuan pembelajaran
b.   Memilih isi/materi, guru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi yang akan diberikan kepada siswa dalam kurun waktu tertentu. Guru harus selektif dalam memilih konsep yang akan diajarkan dengan model pembelajaran langsung
c.    Melaksanakan analisa tugas, dengan menganalisa tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan siswa untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari. Namun demikian tidak berarti bahwa guru harus selalu melakukan analisa tugas, karena waktu yang tersedia terbatas.
d.   Merencanakan waktu dan ruang. Guru harus memperhatikan bahwa waktu yang tersedia sepadan dengan kemampuan, bakat siswa, dan motivasi siswa agar mereka melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal secara baik siswa-siswa yang akan diajar akan bermanfaat sekali dalam memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan dalam pembelajaran. Merencanakan  dan  mengelola  ruang  untuk pengajaran langsung umumnya menggunakan formasi baris dan kolom dalam  menyusun meja/bangku.

2)    Tugas-tugas Interaktif
Pengajaran     langsung     memerlukan pelaksanaan yang sangat cermat di pihak guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama meialui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi atau tanya jawab. Tugas penting bagi guru dalam menggunakan model ini adaiah memberi siswa umpan balik bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihannya. Fase ini ditandai dengan resitasi, yaitu pertanyaan-pertanyaan pendek membimbing yang dilontarkan guru kepada siswa. Terdapat   beberapa   pedoman   dalam memberikan umpan balik kepada siswa yaitu: memberikan umpan balik sesegera mungkin setelah latihan mengupayakan agar umpan balik jelas dan spesifik, menjaga umpan balik sesuai dengan tingkat perKembangan siswa, memberikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar, apabila memberikan  umpan  balik negatif,  tunjukkan bagaimana melakukan dengan benar.
Beberapa kiat pengajaran langsung untuk siswa-siswa di kelas:
·         Memberikan dukungan struktur belajar, tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban dengan jelas.
·         Sering   memberikan   latihan   keterampilan Menggunakan permainan dan latihan untuk membantu mempertahankan minat
·         Menyediakan waktu ekstra untuk menyelesaikan tes dan tugas
·         Menyediakan kerangka materi ajar
·         Memasangkan siswa-siswa dengan tutor sejawat dan menyediakan waktu di kelas untuk interaksi berpasangan.

3)    Penilaian pada Model Pembelajaran Langsuna
Sistem penilaian menurut Gronlund (1982) meliputi 5 prinsip dasar yang dapat dipergunakan guru dalam merancang pembelajaran langsung dan sistem penilaiannya, yaitu :
a.   Sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.   Mencakup semua tugas pembelajaran
c.   Menggunakan soal tes yang sesuai
d.   Buatlah soal yang valid dan reiiabel
e.   Manfaatkan hasil tes untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

C.   Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Jenjang satuan pendidikan          : Sekolah Dasar
Kelas/Semester                           : 1 (satu)/ 1 (satu)
Pertemuan ke                              : 1 (satu)
Alokasi Waktu                              : 2 X 35 menit (1 x Pertemuan)
Standar Kompetensi                    : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

Kompetensi Dasar
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
Indikator
*      Mampu menyebutkan perbedaan
*      Mampu menjelaskan ciri-ciri faki-laki dan perempuan
*      Mampu menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan
*      Mampu menyebutkan perbedaan agama vang dianut siswa
Tujuan Pembelajaran
*      Siswa dapat menyebutkan perbedaan jenis kelamin
*      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri laki-laki dan perempuan
*      Siswa dapat membiasakan menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan
*      Siswa dapat menyebutkan perbedaan agama yang dianut siswa
Materi Pokok
Perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
Metode Pembelajaran
*      Diskusi
*      Informasi
*      Penugasan
*      Pengamatan
*      Demonstrasi/peragaan
Langkah Kegiatan
Kegiatan Awal
*      Guru memberikan apresepsi dengan cara bertanya kepada siswa, dan menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, apa jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
*      Guru menunjukkan gambar rumah adat, masjid, gereja, kuii, dan vihara. dst
Kegiatan Inti
*      Siswa memperkenalkan diri di depan kelas dengan menyebutkan jenis kelamin
*      Menjelaskan tentang perbedaan jenis kelamin
*      Siswa menyebutkan agama yang dianut
*      Siswa menyebutkan asal suku bangsa
*      Siswa melakukan diskusi kelompok tentang perbedaan jenis kelamin yang ada di dalam kelas
*      Siswa ditugaskan mengambil gambar sesuai dengan jenis kelamin
*      Menjelaskan tentang perbedaan agama
*      Siswa melakukan diskusi tentang perbedaan suku bangsa yang ada di dalam kelas.

Kegiatan Akhir
*      Menempelkan hasil pekerjaan siswa untuk dijadikan pajangan di kelas
*      Siswa mengerjakan soal-soal latihan
*      Membuat kesimpulan atau penguatan tentang jenis kelamin, agama, dan suku bangsa yang ada di kelas bahwa bangsa Indonesia adaiah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahwa agama yang dianutnya dilindungi oleh negara.

D.   Rangkuman
Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar hams diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.
Ciri-ciri pembelajaran langsung :
·         Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
·         Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
·         Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.
Langkah-langkah dalam Pembelajaran langsung terdiri atas:
1.    Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2.    Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3.    Membimbing pelatihan.
4.    Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
5.    Memberikan latihan dan penerapan konsep.
Ciri utama yang dapat terlihat pada saat melaksanakan pembelajaran langsung adaiah sebagai berikut:
1.    Tugas perencanaan yang terdiri atas: Merumuskan tujuan pembelajaran, Memilih isi/materi, Merencanakan waktu, Melaksanakan analisa tugas.
2.    Tugas-tugas interaktif
Tugas-tugas interaktif berkaitan dengan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas yaitu memberitahukan tujuan dan menyiapkan siswa, presentasi dan demonstrasi, serta menyediakan latihan terbimbing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar